Sabtu, 25 September 2010

RANUP (sirih)


Bagi orang Aceh, ranup merupakan dedaunan yang ditanam di pinggir rumah. Secara tradisional penggunaan ranub (sirih) ini untuk dikonsumsi yang kasiatnya bisa memperkuat gigi, tapi yang mengkonsumsi ranub ini lebih banyak oleh para orang tua, baik itu laki-laki atau perempuan. bagi kaum muda mudi tidak begitu suka yang dikarenakan terlalu mengotori mulut dan membuat lidah menjadi merah. karena ranub ini jika di kunyah akan berubah warna menjadi merah.

Disamping pemanfaatannya untuk dikonsumsi, ranub ini juga mempunyai nilai tersendiri yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan adat dan istiada di Aceh pada umumnya. ranub ini digunakan pada saat seperti pra dan pasca melahirkan, prosesi peminangan, pernikahan, hajatan sunat, hingga acara penguburan mayat.

Ranub dalam ranah adat dan budaya Aceh memiliki berbagai makna simbol yaitu; simbol kemuliaan (pemulia jamee), penenang dalam menyatukan pendapat dalam suatu musyawarah (sapeu kheun ngon buet), dan penyambung silaturrahmi sesamanya (meu-uroh). Ranub melambangkan sifat rendah hati dan cinta kasih, Pinang melambangkan baik budi pekertinya dan jujur serta memiliki derajat yang tinggi; Gambir melambangkan keteguhan hati, Kapur melambangkan ketulusan hati, Cengkeh melambangkan keteguhan memegang prinsip, dan Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal. Sementara Bate ranup (Puan) yang menjadi wadahnya melambangkan keindahan budi pekerti dan akhlak yang luhur. Wadah tersebut sebagai satu kesatuan yang melambangkan sifat keadatan.

2 komentar:

  1. assalam.. Cantik sekali ranup nya. Boleh tidak saya ijin copy paste utk profil facebook?
    Thanks. Elisa

    BalasHapus
  2. tolong bagi informasi...Keneukai itu mempunyai arti atau tidak ya? novrizal-aceh.blogspot.com/2011/03/mv.html

    BalasHapus